Yogyakarta, 17 Mei 2025 — Program Studi Magister Pendidikan Agama Islam (MPAI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali menunjukkan komitmen akademik dan sosialnya melalui kegiatan PRODAMAT (Program Pemberdayaan Umat) yang kali ini diselenggarakan secara daring melalui platform Zoom Meeting. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, yakni pada tanggal 17 dan 18 Mei 2025, dan dipusatkan di Kampus 2 UAD, Yogyakarta.
PRODAMAT ini Mengusung tema “Inovasi Penulisan Karya Ilmiah Berbasis Artificial Intelligence (AI) dalam Pendidikan Islam: Optimalisasi Kualitas Penelitian”, kegiatan ini menyasar mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) dari Institut Agama Islam Hamzanwadi (IAIH) NW Lombok Timur Nusa Tenggara Barat. Program ini menjadi bentuk nyata kontribusi MPAI UAD dalam menjawab tantangan era digital dalam dunia akademik, khususnya dalam penulisan karya ilmiah berbasis teknologi.
Kegiatan ini merupakan hasil inisiatif lima mahasiswa MPAI UAD yang tergabung dalam kelompok PRODAMAT (Program Pengabdian Umat) diantaranya Yogi Sopian Haris, Reychan Assabiq, Lalu Wire Sanni Atmaja, Windila Santoso, dan Rizky Hanifah . Mereka adalah pelaksana utama program ini, di bawah bimbingan langsung dari dosen MPAI UAD, Dr. Wantini, M.Pd.I, yang juga memberikan sambutan pada pembukaan acara. Dalam sambutannya, Dr. Wantini menyampaikan bahwa pemanfaatan teknologi, khususnya kecerdasan buatan (AI), harus dipahami sebagai peluang sekaligus tantangan dalam dunia pendidikan Islam. Menurutnya, AI dapat membantu mahasiswa dalam menyusun karya ilmiah secara lebih efektif, namun tetap harus dijaga nilai-nilai kejujuran dan orisinalitas akademik.
Acara pembukaan juga turut dihadiri oleh Kaprodi PAI IAIH NW Lombok Timur, Muh. Zulkifli, M.Pd.I, yang memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. Dalam sambutannya, beliau menyatakan bahwa kolaborasi ini merupakan bentuk sinergi antara lembaga pendidikan tinggi Islam yang saling menguatkan dan memberikan manfaat langsung kepada mahasiswa. Ia berharap, kegiatan ini dapat memotivasi mahasiswa untuk lebih aktif dalam penelitian, sekaligus cermat dalam menyikapi penggunaan teknologi digital dalam dunia akademik.

Selanjutnya penyampaian materi inti disampaikan oleh narasumber utama, Yogi Sopian Haris , yang membawakan tema seputar “Eksplorasi Pola kepenulisan karya ilmiah secara komprehensif, Pengenalan Prompt AI sebagai Alat bantu kepenulisan, Manajemensi Deteksi, sitasi dan Paraprase, serta Etika dan integritas Kepenulisan karya ilmiah dan juga Praktik intensif kepenulisan karya ilmiah berbasis AI.”
Di hari pertama, Yogi sopian haris fokus mengenalkan Pola Kepenulisan karya ilmiah secara komprehensif, kemudian memperkenalkan berbagai platform dan aplikasi berbasis AI yang saat ini banyak digunakan dalam dunia akademik, seperti Grammarly, Quillbot, ChatGPT, Mendeley, dan lainnya. Yogi sopian haris juga mengajak para peserta untuk berdiskusi secara aktif dan mencoba langsung beberapa tools AI yang diperkenalkan diantaranya Chat GPT,Claude AI, Prepelexity AI, Blackbox AI dan lain lain. Diskusi berlangsung interaktif, dengan banyak pertanyaan dari mahasiswa yang antusias untuk mengetahui lebih jauh bagaimana AI bisa digunakan dalam menulis skripsi atau artikel jurnal mereka.
Selanjutnya pelatihan ini memfokuskan pada pencarian referensi ilmiah. Yogi memperkenalkan berbagai macam Pormpt AI yang bisa digunakan dalam membantu akselerasi kepenulisan karya ilmiah diantaranya Publish or Perish, Google Schoolar, DOAJ, Research Rabbit, Open Knowledge Maps, Connented Paper, dll. Ia membimbing mahasiswa untuk mencari jurnal relevan sesuai topik penelitian mereka, serta bagaimana menilai kualitas dan relevansi jurnal tersebut untuk digunakan sebagai rujukan.
Selain itu, Yogi juga mengajarkan teknik parafrase menggunakan alat bantu berbasis AI seperti Quillbot, Parafrase AI dan Grammarly, untuk membantu mahasiswa menulis ulang kutipan dari berbagai sumber tanpa kehilangan makna aslinya. Teknik ini sangat penting untuk menghindari plagiarisme sekaligus meningkatkan keterampilan menulis akademik mahasiswa. Setelah itu pemateri tidak lupa mengingatkan etika dan integritas dari kepenulisan karya ilmiah yang pada intinya adalah Jadikan AI sebagai asisten bukan pengganti.
Pada hari kedua, acara berfokus pada praktik langsung penulisan dengan bantuan AI. Mahasiswa diberikan opsional tema untuk menyusun kerangka karya ilmiah dengan bantuan teknologi berbasis AI. Tujuannya adalah untuk menumbuhkan kesadaran bahwa meskipun teknologi memberikan kemudahan, hasil terbaik tetap bergantung pada kemampuan berpikir dan kedalaman pemahaman penulis.
Pemateri meminta mahasiswa melakukan praktik mandiri dengan menyusun draft awal latar belakang masalah dan melakukan parafrase terhadap kutipan jurnal yang telah ditemukan sebelumnya. Tidak berhenti sampai disitu saja yogi terus mengajak mahasiswa sampai jadi artikel dan tim PRODAMAT MPAI sudah menyiapkan hadiah bagi tiga artikel terbaik.

Program ini ditutup dengan refleksi dan sesi evaluasi. Para peserta menyampaikan rasa terima kasih dan antusiasme mereka terhadap materi yang disampaikan. Banyak dari mereka mengaku baru pertama kali mendapatkan wawasan tentang pemanfaatan AI dalam bidang akademik secara komprehensif.
“Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk aktualisasi dari tridarma perguruan tinggi, khususnya pada aspek pengabdian kepada masyarakat berbasis keilmuan dan teknologi, pembinaan kepada mahasiswa akan terus berlanjut meskipun PRODAMAT telah selesai” ujar yogi. Tentu menjadi refleksi dan gebrakan dalam dunia akademisi MPAI UAD menunjukkan bahwa transformasi digital dalam dunia pendidikan Islam harus terus digalakkan dengan pendekatan yang arif dan kontekstual. Melalui PRODAMAT ini, diharapkan mahasiswa semakin siap menghadapi tantangan zaman dan mampu menghasilkan karya ilmiah yang berkualitas, orisinal, dan relevan dengan perkembangan teknologi.
MPAI UAD Gelar Program PRODAMAT Online Bertajuk Inovasi Penulisan Ilmiah Berbasis AI, Sasar Mahasiswa PAI IAIH NW Lombok Timur Nusa Tenggara Barat
/in Berita /by authorYogyakarta, 17 Mei 2025 — Program Studi Magister Pendidikan Agama Islam (MPAI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali menunjukkan komitmen akademik dan sosialnya melalui kegiatan PRODAMAT (Program Pemberdayaan Umat) yang kali ini diselenggarakan secara daring melalui platform Zoom Meeting. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, yakni pada tanggal 17 dan 18 Mei 2025, dan dipusatkan di Kampus 2 UAD, Yogyakarta.
PRODAMAT ini Mengusung tema “Inovasi Penulisan Karya Ilmiah Berbasis Artificial Intelligence (AI) dalam Pendidikan Islam: Optimalisasi Kualitas Penelitian”, kegiatan ini menyasar mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) dari Institut Agama Islam Hamzanwadi (IAIH) NW Lombok Timur Nusa Tenggara Barat. Program ini menjadi bentuk nyata kontribusi MPAI UAD dalam menjawab tantangan era digital dalam dunia akademik, khususnya dalam penulisan karya ilmiah berbasis teknologi.
Kegiatan ini merupakan hasil inisiatif lima mahasiswa MPAI UAD yang tergabung dalam kelompok PRODAMAT (Program Pengabdian Umat) diantaranya Yogi Sopian Haris, Reychan Assabiq, Lalu Wire Sanni Atmaja, Windila Santoso, dan Rizky Hanifah . Mereka adalah pelaksana utama program ini, di bawah bimbingan langsung dari dosen MPAI UAD, Dr. Wantini, M.Pd.I, yang juga memberikan sambutan pada pembukaan acara. Dalam sambutannya, Dr. Wantini menyampaikan bahwa pemanfaatan teknologi, khususnya kecerdasan buatan (AI), harus dipahami sebagai peluang sekaligus tantangan dalam dunia pendidikan Islam. Menurutnya, AI dapat membantu mahasiswa dalam menyusun karya ilmiah secara lebih efektif, namun tetap harus dijaga nilai-nilai kejujuran dan orisinalitas akademik.
Acara pembukaan juga turut dihadiri oleh Kaprodi PAI IAIH NW Lombok Timur, Muh. Zulkifli, M.Pd.I, yang memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. Dalam sambutannya, beliau menyatakan bahwa kolaborasi ini merupakan bentuk sinergi antara lembaga pendidikan tinggi Islam yang saling menguatkan dan memberikan manfaat langsung kepada mahasiswa. Ia berharap, kegiatan ini dapat memotivasi mahasiswa untuk lebih aktif dalam penelitian, sekaligus cermat dalam menyikapi penggunaan teknologi digital dalam dunia akademik.
Selanjutnya penyampaian materi inti disampaikan oleh narasumber utama, Yogi Sopian Haris , yang membawakan tema seputar “Eksplorasi Pola kepenulisan karya ilmiah secara komprehensif, Pengenalan Prompt AI sebagai Alat bantu kepenulisan, Manajemensi Deteksi, sitasi dan Paraprase, serta Etika dan integritas Kepenulisan karya ilmiah dan juga Praktik intensif kepenulisan karya ilmiah berbasis AI.”
Di hari pertama, Yogi sopian haris fokus mengenalkan Pola Kepenulisan karya ilmiah secara komprehensif, kemudian memperkenalkan berbagai platform dan aplikasi berbasis AI yang saat ini banyak digunakan dalam dunia akademik, seperti Grammarly, Quillbot, ChatGPT, Mendeley, dan lainnya. Yogi sopian haris juga mengajak para peserta untuk berdiskusi secara aktif dan mencoba langsung beberapa tools AI yang diperkenalkan diantaranya Chat GPT,Claude AI, Prepelexity AI, Blackbox AI dan lain lain. Diskusi berlangsung interaktif, dengan banyak pertanyaan dari mahasiswa yang antusias untuk mengetahui lebih jauh bagaimana AI bisa digunakan dalam menulis skripsi atau artikel jurnal mereka.
Selanjutnya pelatihan ini memfokuskan pada pencarian referensi ilmiah. Yogi memperkenalkan berbagai macam Pormpt AI yang bisa digunakan dalam membantu akselerasi kepenulisan karya ilmiah diantaranya Publish or Perish, Google Schoolar, DOAJ, Research Rabbit, Open Knowledge Maps, Connented Paper, dll. Ia membimbing mahasiswa untuk mencari jurnal relevan sesuai topik penelitian mereka, serta bagaimana menilai kualitas dan relevansi jurnal tersebut untuk digunakan sebagai rujukan.
Selain itu, Yogi juga mengajarkan teknik parafrase menggunakan alat bantu berbasis AI seperti Quillbot, Parafrase AI dan Grammarly, untuk membantu mahasiswa menulis ulang kutipan dari berbagai sumber tanpa kehilangan makna aslinya. Teknik ini sangat penting untuk menghindari plagiarisme sekaligus meningkatkan keterampilan menulis akademik mahasiswa. Setelah itu pemateri tidak lupa mengingatkan etika dan integritas dari kepenulisan karya ilmiah yang pada intinya adalah Jadikan AI sebagai asisten bukan pengganti.
Pada hari kedua, acara berfokus pada praktik langsung penulisan dengan bantuan AI. Mahasiswa diberikan opsional tema untuk menyusun kerangka karya ilmiah dengan bantuan teknologi berbasis AI. Tujuannya adalah untuk menumbuhkan kesadaran bahwa meskipun teknologi memberikan kemudahan, hasil terbaik tetap bergantung pada kemampuan berpikir dan kedalaman pemahaman penulis.
Pemateri meminta mahasiswa melakukan praktik mandiri dengan menyusun draft awal latar belakang masalah dan melakukan parafrase terhadap kutipan jurnal yang telah ditemukan sebelumnya. Tidak berhenti sampai disitu saja yogi terus mengajak mahasiswa sampai jadi artikel dan tim PRODAMAT MPAI sudah menyiapkan hadiah bagi tiga artikel terbaik.
Program ini ditutup dengan refleksi dan sesi evaluasi. Para peserta menyampaikan rasa terima kasih dan antusiasme mereka terhadap materi yang disampaikan. Banyak dari mereka mengaku baru pertama kali mendapatkan wawasan tentang pemanfaatan AI dalam bidang akademik secara komprehensif.
“Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk aktualisasi dari tridarma perguruan tinggi, khususnya pada aspek pengabdian kepada masyarakat berbasis keilmuan dan teknologi, pembinaan kepada mahasiswa akan terus berlanjut meskipun PRODAMAT telah selesai” ujar yogi. Tentu menjadi refleksi dan gebrakan dalam dunia akademisi MPAI UAD menunjukkan bahwa transformasi digital dalam dunia pendidikan Islam harus terus digalakkan dengan pendekatan yang arif dan kontekstual. Melalui PRODAMAT ini, diharapkan mahasiswa semakin siap menghadapi tantangan zaman dan mampu menghasilkan karya ilmiah yang berkualitas, orisinal, dan relevan dengan perkembangan teknologi.
Kaprodi MPAI UAD Lakukan Audiensi dengan Kabid PAKIS Kemenag DIY, Sosialisasikan Program RPL
/in Berita /by authorYogyakarta, 10 Juni 2025 — Ketua Program Studi Magister Pendidikan Agama Islam (MPAI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Prof. Dr. Suyadi, M.Pd. bersama tenaga kependidikan MPAI UAD, Wintolo, melakukan audiensi dengan Kepala Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam (PAKIS) Kanwil Kementerian Agama Daerah Istimewa Yogyakarta (Kemenag DIY), H. Aidi Johansyah, M.Ag., M.M. dalam rangka sosialisasi Program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) MPAI UAD.
Audiensi ini bertujuan untuk memperkenalkan skema RPL sebagai salah satu jalur masuk studi magister di Prodi MPAI UAD bagi guru Pendidikan Agama Islam (PAI) yang telah memiliki pengalaman kerja, pelatihan, atau capaian pembelajaran nonformal-informal lainnya.
Dalam pemaparannya, Kaprodi MPAI UAD menyampaikan bahwa RPL menjadi solusi akademik yang mendukung percepatan dan efisiensi studi, tanpa mengurangi standar mutu pendidikan.
“Program RPL diharapkan menjadi jembatan bagi guru PAI yang ingin melanjutkan studi magister, dengan pengakuan terhadap pengalaman profesional yang selama ini sudah mereka tempuh,” ujar Prof. Dr. Suyadi, M.Pd.
Kepala Bidang PAKIS, H. Aidi Johansyah, M.Ag., M.M., menyambut baik inisiatif tersebut dan menyatakan dukungan Kemenag DIY dalam memfasilitasi penyebaran informasi program RPL kepada para guru PAI di wilayah DIY.
“Kami sangat mengapresiasi program ini. RPL adalah peluang strategis untuk meningkatkan kualifikasi guru PAI, dan kami siap mendukung penyebaran informasinya ke kabupaten/kota,” tuturnya.
Audiensi ini juga membahas potensi kerja sama lanjutan antara Prodi MPAI UAD dan Bidang PAKIS Kemenag DIY, termasuk rencana pelaksanaan sosialisasi teknis untuk mendukung pelaksanaan RPL secara lebih luas dan terstruktur.
Dengan adanya Program RPL, MPAI UAD berkomitmen membuka akses pendidikan magister yang lebih inklusif dan relevan dengan kebutuhan lapangan, khususnya dalam pengembangan kompetensi guru PAI di lingkungan Kementerian Agama.