Yogyakarta – Program Studi Magister Pendidikan Agama Islam (MPAI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sukses menyelenggarakan Seminar Nasional Transformasi PAI 2025, pada Sabtu, 23 Agustus 2025 secara daring. Kegiatan ini dilaksanakan melalui platform Zoom Meeting dengan mengangkat tema “Transformasi Pendidikan Agama Islam Berdampak.”
Tema Transformasi Pendidiakn Agama Islam berdampak dipilih untuk menjawab tantangan Pendidikan Agama Islam terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, masyarakat, dan teknologi yang butuh untuk direspon oleh para Dosen, Guru, Praktisi, dan mahasiswa. Respon ini penting agar Pendidikan Agama Islam tidak usang, atau bahkan ketinggalan zaman, Demikian disampaikan oleh Ketua Panitia Dr. Djamaluddin Perawironegoro, M.Pd.I.
Hadir membuka kegiatan Dr. Yoyo, SS., MA sebagai Wakil Dekan Fakultas Agama Islam Univerrsitas Ahmad Dahlan. Dalam pembukaannya menyampaikan realitas perubahan masyarakat yang membutuhkan Pendidikan Agama Islam, yang relevan menjawab permasalahan kekinian.
Prof. Dr. Suyadi, M.Pd.I selaku Keynote Speaker mengemukakan Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi diharapkan memenuhi ekspektasi Kemdikti yang mengusung tema Perguruan Tinggi berdampak. Harapannya adalah program-program Kemdikti dapat terserap aktifitas dan pendanaannya, yang kemudian memberikan dampak bagi pendidikan, penelitian, dan pengabdian dosen.
Sebagai pembicara yang merupakan mitra strategis MPAI UAD yaitu Dr. Zainal Arifin, M.Pd.I dari Magister Pendidikan Islam Universitas Muhammadiyah Surabaya menyampaikan tentang pembelajaran Tahfidz al-Qur’an yang berdampak; Dr. Rusli Malli, M.Ag dari Magister Pendidikan Islam Universitas Muhammadiyah Makasar yang menyampaikan tentang transformasi kurikulum berbasis Tauhid yang menjadi dasar dalam Pendidikan Agama Islam; Dr. Hendar Riyadi, M.Ag dari Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Bandung mengemukakan tentang perlunya melakukan teorisasi dan transformasi gagasan-gagasan filsafati pendidikan Islam berkemajuan, peningkatan kapasitas sumberdaya manusianya, serta perlu mengembangkan manajemen stategi baru yang lebih inovatif, kepemimpinan yang kuat dan pemanfaatan teknologi secara terintegrasi; Dr. Rahmi, M.Ag mengemukakan tentang Kurikulum Merdeka dengan pendekatan Deep Learning.
Kegiatan seminar nasional diikuti oleh 98 peserta dari berbagai daerah di Indonesai. Adapun pemakalah, terdapat 22 pemakalah dari dosen dan mahasiswa mewakili berbagai kampus seperti UM Surabaya, Unismuh Makasar, UM Pringsewu, UIN Purwokerto, UAD, dan UM Purwokerto.
Setelah sesi Seminar Nasional secara bersama, acara dilanjutkan dengan presentasi pemakalah yang terbagi dalam beberapa ruang (room) paralel. Para dosen, peneliti, dan mahasiswa pascasarjana dari berbagai perguruan tinggi mempresentasikan hasil riset serta gagasan akademik mereka. Diskusi berlangsung interaktif dan memperkaya khazanah keilmuan pendidikan Islam di era digital.
Melalui seminar nasional dan call for paper ini, MPAI UAD bersama universitas mitra meneguhkan komitmennya untuk memperkuat tradisi akademik, mememperluas jejaring kerja sama, serta melahirkan gagasan-gagasan transformatif demi kemajuan pendidikan agama Islam yang inklusif, inovatif, dan berdampak luas.
Orientasi Prodi MPAI UAD 2025: Peneguhan Visi Akademik dan Penguatan Tradisi Publikasi Ilmiah
/in Berita /by authorYogyakarta, 26 September 2025 – Program Studi Magister Pendidikan Agama Islam (MPAI) Universitas Ahmad Dahlan menyelenggarakan Orientasi Program Studi pada Jumat-Sabtu, 26-27 September 2025 secara blended melalu luring di Meeting Room Kampus 2B UAD dan Zoom Meeting. Kegiatan ini merupakan agenda akademik tahunan yang bertujuan memperkenalkan visi keilmuan prodi, orientasi budaya akademik, penggunaan e-learning, pelatihan literasi teknologi. Hal-hal ini penting untuk diketahui bersama agar terbentuk suasana akademik yang memberikan kemudahan dalam proses pembelajaran secara pencapaian output yang diharapkan.
Dekan Fakultas Agama Islam UAD, Dr. Arif Rahman, M.Pd.I menyampaikan bahwa orientasi prodi bukan sekadar forum pengenalan administrasi, melainkan ruang akademik untuk meneguhkan identitas keilmuan mahasiswa Magister PAI. Beliau mengingatkan bahwa mahasiswa pascasarjana dituntut tidak hanya menyelesaikan studi tepat waktu, tetapi juga menghasilkan karya akademik yang bermutu dan berdampak. Selanjutnya, Ketua Prodi MPAI UAD, Prof. Dr. Suyadi, M.Pd.I menyampaikan secara komprehensif visi, misi, serta arah strategis prodi. Beliau menekankan bahwa seluruh proses akademik yang dijalani mahasiswa harus berpijak pada visi MPAI UAD, yakni melahirkan lulusan yang unggul, berdaya saing, dan mampu berkontribusi pada pengembangan Pendidikan Agama Islam dalam skala nasional maupun global.
Rangkaian orientasi dilanjutkan dengan sesi inti bersama Sekretaris Prodi MPAI UAD, Dr. Djamaluddin Perawironegoro, M.Pd.I, yang memaparkan materi orientasi akademik program studi, pelatihan penggunaan Mendeley, serta pembekalan publikasi artikel ilmiah. Dalam sesi ini, beliau menguraikan pentingnya penguasaan literasi digital melalui pengomtimalan penggunaan searching engine, aplikasi reference manager, sebagai instrumen pokok dalam penyusunan karya ilmiah. Selain itu, mahasiswa juga diperkenalkan pada strategi memahami alur jurnal untuk bahan kajian atau sumber belajar dan publikasi artikel ilmiah pada jurnal. Hari kedua, Sabtu 27 September 2025 melalui Zoom Meeting dilaksanakan pembekalan penggunaan e-learning UAD oleh Farid Suryanto, S.Pd., M.T dari LPP UAD. Pada kegiatan tersebut diperkenalkan penggunaan e-learning UAD yang terdiri dari registrasi akun, register mata kuliah, dan aktifitas pembelajaran melalui e-learning.
Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa dari kelas reguler dan Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL). Keberagaman latar belakang ini menghadirkan sinergi yang produktif: mahasiswa reguler membawa semangat akademik generasi baru, sementara mahasiswa RPL memperkaya forum dengan pengalaman profesional dan praktik lapangan. Kolaborasi keduanya diyakini mampu memperkuat ekosistem akademik MPAI UAD yang inklusif, dinamis, dan relevan dengan kebutuhan zaman. Melalui kegiatan ini, MPAI UAD berupaya memastikan bahwa mahasiswa tidak hanya memahami regulasi akademik, tetapi juga memiliki kompetensi strategis dalam penelitian dan publikasi ilmiah. Dengan demikian, orientasi prodi menjadi langkah awal untuk menapaki perjalanan akademik yang visioner, berintegritas, dan berorientasi pada pengembangan ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi masyarakat.
MPAI UAD Gelar Seminar Nasional “Transformasi Pendidikan Agama Islam Berdampak” Kolaborasi dengan Mitra
/in Berita /by authorYogyakarta – Program Studi Magister Pendidikan Agama Islam (MPAI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sukses menyelenggarakan Seminar Nasional Transformasi PAI 2025, pada Sabtu, 23 Agustus 2025 secara daring. Kegiatan ini dilaksanakan melalui platform Zoom Meeting dengan mengangkat tema “Transformasi Pendidikan Agama Islam Berdampak.”
Tema Transformasi Pendidiakn Agama Islam berdampak dipilih untuk menjawab tantangan Pendidikan Agama Islam terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, masyarakat, dan teknologi yang butuh untuk direspon oleh para Dosen, Guru, Praktisi, dan mahasiswa. Respon ini penting agar Pendidikan Agama Islam tidak usang, atau bahkan ketinggalan zaman, Demikian disampaikan oleh Ketua Panitia Dr. Djamaluddin Perawironegoro, M.Pd.I.
Hadir membuka kegiatan Dr. Yoyo, SS., MA sebagai Wakil Dekan Fakultas Agama Islam Univerrsitas Ahmad Dahlan. Dalam pembukaannya menyampaikan realitas perubahan masyarakat yang membutuhkan Pendidikan Agama Islam, yang relevan menjawab permasalahan kekinian.
Prof. Dr. Suyadi, M.Pd.I selaku Keynote Speaker mengemukakan Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi diharapkan memenuhi ekspektasi Kemdikti yang mengusung tema Perguruan Tinggi berdampak. Harapannya adalah program-program Kemdikti dapat terserap aktifitas dan pendanaannya, yang kemudian memberikan dampak bagi pendidikan, penelitian, dan pengabdian dosen.
Sebagai pembicara yang merupakan mitra strategis MPAI UAD yaitu Dr. Zainal Arifin, M.Pd.I dari Magister Pendidikan Islam Universitas Muhammadiyah Surabaya menyampaikan tentang pembelajaran Tahfidz al-Qur’an yang berdampak; Dr. Rusli Malli, M.Ag dari Magister Pendidikan Islam Universitas Muhammadiyah Makasar yang menyampaikan tentang transformasi kurikulum berbasis Tauhid yang menjadi dasar dalam Pendidikan Agama Islam; Dr. Hendar Riyadi, M.Ag dari Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Bandung mengemukakan tentang perlunya melakukan teorisasi dan transformasi gagasan-gagasan filsafati pendidikan Islam berkemajuan, peningkatan kapasitas sumberdaya manusianya, serta perlu mengembangkan manajemen stategi baru yang lebih inovatif, kepemimpinan yang kuat dan pemanfaatan teknologi secara terintegrasi; Dr. Rahmi, M.Ag mengemukakan tentang Kurikulum Merdeka dengan pendekatan Deep Learning.
Kegiatan seminar nasional diikuti oleh 98 peserta dari berbagai daerah di Indonesai. Adapun pemakalah, terdapat 22 pemakalah dari dosen dan mahasiswa mewakili berbagai kampus seperti UM Surabaya, Unismuh Makasar, UM Pringsewu, UIN Purwokerto, UAD, dan UM Purwokerto.
Setelah sesi Seminar Nasional secara bersama, acara dilanjutkan dengan presentasi pemakalah yang terbagi dalam beberapa ruang (room) paralel. Para dosen, peneliti, dan mahasiswa pascasarjana dari berbagai perguruan tinggi mempresentasikan hasil riset serta gagasan akademik mereka. Diskusi berlangsung interaktif dan memperkaya khazanah keilmuan pendidikan Islam di era digital.
Melalui seminar nasional dan call for paper ini, MPAI UAD bersama universitas mitra meneguhkan komitmennya untuk memperkuat tradisi akademik, mememperluas jejaring kerja sama, serta melahirkan gagasan-gagasan transformatif demi kemajuan pendidikan agama Islam yang inklusif, inovatif, dan berdampak luas.