Pembelajaran PAI Berbasis Digital Masih Terbatas
YOGYA, KRJOGJA.com – Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) berbasis digital masih terbatas dan guru-guru PAI dalam proses pembelajaran masih konvensional. Pembelajaran dengan menggunakan teknologi selayaknya dipercepat oleh generasi sekarang menggunakan piranti teonologi informasi bukan hal yang asing lagi.
Demikian disampaikan Dr Djamaluddin Perawironegoro MPdI dalam Studium General / Kuliah Umum Magister Pendidikan Agama Islam (MPAI) Pascasarjana Universitas Ahmad Dahlan (UAD) di kampus 2, Jalan Pramuka Sidikan Umbulharjo, Sabtu (02/03/2019). Suyadi MPdI (Kaprodi MPAI-UAD). Kuliah Umum bertema ‘Manajemen Pembelajaran Pendidikan Agama Islam / PAI Berbasis Digital’ dengan moderator Dr Wantini MPdI.
Menurut Djamaluddin, pembelajaran PAI berbasis digital menjadi nyata. “Memamg harus tetap dilakukan,” ujar dosen MPAI UAD.
Kondisi yang terjadi beberapa hal, yaitu guru yang tidak inovatif dalam pembelajaran kurang memperhatikan terhadap metode pembelajaran. Terjadinya konflik kebijakan kelengkapan sarana pembelajaran, peserta didik kaya materi, minim implementasi.
Djamaluddin juga mencermati masalah penelitian, beberapa penelitian mahasiswa PAI masih belum banyak yang membahas aspek pengembangan metode pembelajaran berbasis digital. Kendala mahasiswa PAI membuat atau menggunakan media digital dalam pengembangan suatu karya penelitian. Orientasi pengembangan hanya pada aspek media dalam bentuk produk yang belum bersinergi dengan komponen-komponen lain dalam proses pembelajaran.
Sementara Dr Suyadi MPdI mengatakan, prodi MPAI memperkenalkannya memang bertahap.
Mulai Dikenal, Diakui dan direputasi atau bereputasi. “Dari tingkat nasional, Asia dan tahun 2030 tingkat internasional,” katanya.
Suyadi mendorong, mahasiswa MPAI UAD harus membuat karya ilmiah berbasis digital. Tambah, MPAI UAD ada 6 konsentrasi. Pendidikan Al Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK), pendidikan Alquran-hadis, pendidikan akidah-akhlak, pendidikan fikih-ibadah, pendidikan sejarah budaya Islam dan pendidikan bahasa Arab. (Jay)