JOGJA – Pimpinan Muhammadiyah adalah orang-orang yang memiliki semangat juang yang tinggi dan suka bekerja keras. Mereka tidak mau diam dan hanya berpangku tangan.
Demikian penjelasan Drs H Muchlas Abror dalam Pembekalan Program Pemberdayaan Umat (Prodamat) Program Pascasarjana Universitas Ahmad Dahlan di Auditorium Lantai 3 Kampus UAD Yogyakarta (16/12). “Pemimpin Muhammadiyah itu ya begitu. Selalu semangat dan bekerja kerja,” jelasnya.
Kegiatan ini dibuka oleh Direktur Program Pasca Sarjana UAD Prof. Dr. Achmad Mursyidi, MSc., Apt. dihadiri sekitar 200 mahasiswa Pascasarjana UAD.
Menurut Muchlas Abror, sejak berdiri pada tahun 1912 Muhammdiyah sudah dipimpin oleh 15 ketua. Yakni, KH Ahmad Dahlan, KH Ibrahim, KH Hisyam, KH Mas Mansyur, Ki Bagus Hadikusumo, Buya AR Sutan Mansur, HM Yunus Anis, dan KH Ahmad Badawi.
Muhammadiyah juga pernah dipimpin oleh KH Faqih Usman, KH AR Fakhrudin, KH Ahmad Azhar Basyir, Prof Dr HM Amin Rais, Prof Dr HA Syafi’i Ma’arif, dan Prof Dr HM Din Syamsudin. Saat ini, Muhammadiyah diketuai dr Haedar Nashir.
Menurut Muchlas Abror, para pemimpin Muhammadiyah terus bergerak. Mereka menyebarkan gagasan dan memberi pencerahan untuk kemajuan.
“Meski dalam kondisi sakit pun, Kiai Haji Ahmad Dahlan masih tetap berbuat dan bergerak. Tidak mau berhenti,” tegas Muchlas Abror.
Selain Drs. Muchlas Abror, pada acara tersebut juga di hadirkan pemateri dari RS. PKU Muhammadiyah, dr. H. Agus Taufiqurrahman, Sp.S., M.Kes. (pap/mad)