MPAI UAD Gelar Workshop Pengembangan Kurikulum 2025
Program Studi Magister Pendidikan Agama Islam (MPAI) Universitas Ahmad Dahlan menyelenggarakan Workshop Pengembangan Kurikulum 2025 pada Rabu, 28 Mei 2025 bertempat di Meeting Room Kampus 2 Unit B UAD. Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai pihak sebagai reviewer internal maupun eksternal, antara lain perwakilan mahasiswa, alumni, kepala sekolah dan madrasah, para dosen, Dekan Fakultas Agama Islam, perwakilan Majelis Dikdasmen PWM DIY, Kementerian Agama DIY, serta Lembaga Pengembangan Pesantren Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Workshop ini bertujuan untuk meninjau, memperbarui, dan menyempurnakan kurikulum agar lebih relevan dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat, tanpa meninggalkan nilai-nilai Islam berkemajuan yang menjadi karakter Universitas Ahmad Dahlan. Para peserta memberikan berbagai masukan konstruktif terhadap Rencana Pembelajaran Semester (RPS), materi ajar, serta arah kebijakan kurikulum.

Beberapa hasil penting dari kegiatan ini antara lain perlunya pembaruan RPS pada Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum dengan memasukkan isu Ekoteologi dan Keberlanjutan (KBC), serta pengayaan pada Mata Kuliah Inovasi PAI dengan penerapan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence). Referensi yang digunakan dinilai sudah memadai, namun integrasi antara riset, pengabdian masyarakat, dan pembelajaran masih perlu diperkuat. Selain itu, aspek evaluasi pembelajaran juga disarankan untuk lebih menekankan pada capaian berbasis proyek dan inovasi.
Dari sisi kebijakan dan visi keilmuan, para pimpinan dan dosen menilai visi keilmuan Prodi MPAI sudah baik, namun perlu sosialisasi yang lebih masif. Stakeholder eksternal, seperti Kemenag DIY, menekankan pentingnya kurikulum yang merespons isu ekoteologi dan keberlanjutan. Sementara itu, masukan dari pengguna lulusan dan alumni mendorong agar mahasiswa dibekali dengan kompetensi kecerdasan buatan (AI) dan literasi digital.
Selain itu, Lembaga Pengembangan Pesantren PP Muhammadiyah memberikan rekomendasi agar Prodi MPAI membuka konsentrasi Manajemen Pesantren, sedangkan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY mengusulkan penambahan konsentrasi Al-Islam dan Kemuhammadiyahan untuk memperkuat ciri khas prodi. Luaran mata kuliah juga dinilai masih memungkinkan untuk diarahkan menuju publikasi ilmiah dan Hak Kekayaan Intelektual (HKI).
Melalui kegiatan ini, Prodi MPAI UAD berkomitmen untuk terus mengembangkan kurikulum yang adaptif terhadap perkembangan IPTEKS, menjawab kebutuhan dunia pendidikan Islam, serta memperkuat peran lulusan sebagai pendidik, peneliti, dan penggerak dakwah Islam berkemajuan.


