Inovasi Adalah Harga Mati
Inovasi adalah harga mati
Tanpa inovasi maka dunia akan berhenti berputar. Demikian pernyataan Ketua Program Studi S2 Pendidikan Agama Islam (PAI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta Dr Suyadi MPd.I. Pernyataan itu disampaikan dalam kuliah perdana di Kampus 2 UAD (7/9).
Inovasi itu bisa dilakukan oleh siapa saja. Diterapkan di bidang apa saja. Menurutnya, ada kunci khusus untuk melakukan inovasi. Kunci itu adalah 3-Ah.
“Kuncinya, jangan hilang arah, jangan mudah menyerah, dan tingkatkan ibadah tiada putus,” jelasnya.
Para mahasiswa, ujarnya, mesti memiliki pola pikir untuk melahirkan karya inovatif. Terlebih, mahasiswa S2.
“Tentunya tak terkecuali juga mahasiswa S2 PAI UAD. Harus berpikir keras untuk menghasilkan tesis yang superbagus. Berikhtiar maksimal untuk menghasilkan alat peraga edukasi yang hebat dan bermanfaat bagi masyarakat luas,” jelasnya.
Dr Suyadi memaparkan, inovasi atau temuan biasanya banyak muncul di bidang kesehatan, pertanian, otomotif, dan teknologi. Namun demikian, inovasi juga sangat terbuka muncul dari bidang agama.
Sejumlah gagasan sudah muncul. Misalnya, cara cepat belajar bahasa Arab berbasis teknologi informasi di android. Ada pula, cara ampuh mengenali mahraj bacaan ayat Al-quran menggunakan alat pendeteksi khusus.
“Saya yakin akan ada banyak alat peraga edukasi dari UAD. Juga, universitas dan lembaga lain di Muhammadiyah ,” jelasnya. (mad, wtl)